SUARAMERDEKA.COM- Apabila anda berziarah di makam Sunan Muria di Kudus, tak jarang dijumpai orang menjajakan buah yang namanya buah parijoto.
Buah parijoto atau parijata mungkin asing bagi kebanyakan orang Indonesia. Tetapi, di Kudus buah ini cukup pupuler sejak turun-temurun.
Bagi warga Kudus, buah ini dipercaya memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk mengatasi masalah sulit mendapat keturunan.
Buah parijoto berbentuk bulat sebesar kerikil. Di awal tumbuhnya, buah ini berwarna merah muda.
Namun saat matang, warna buah berubah menjadi ungu kebiruan. Warna inilah yang membuat buah parijoto sering disebut sebagai Showy Asian Grapes.
Sebab warnanya hampir serupa dengan salah satu jenis buah anggur.
Parijoto yang tampak seperti buah beri akan muncul setelah masa berbunga, yakni di musim kemarau.
Buah parijoto tumbuh secara bergerombol karena merupakan buah majemuk. Tanaman ini telah lama dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan.
Cara konsumsinya adalah dengan cara langsung dimakan buahnya, namun bisa juga diolah terlebih dahulu dengan cara direbus atau diseduh.
Rasa buah parijoto sepat dan asam dan tidak terdapat rasa pahit, tetapi menyegarkan.
Tanaman parijoto umumnya tumbuh secara liar di pegunungan. Namun karena telah diketahui manfaat dan khasiatnya, maka banyak juga yang mulai membudidayakan tanaman ini.
Untuk membudidayakannya, cara yang digunakan ialah menanamnya dalam pot ataupun pekarangan.